A.
Hakikat Wicara
Terdapat
beberapa arti dari wicara,sebab ini bergantung darimana kita mengambil sudut pandang dalam mengartikan wicara.Kami memberikan beberapa definisi wicara dari
beberapa sumber,sebagai berikut:
a.
Menurut The
American College Dictionary dapat disimpulkan bahwa wicara adalah
bentuk komunikasi lisan dan cabang ilmu tentang bahsa lisan.
b.
Menurut
Webster’s Third New International Dictionary bisa diartikan bahwa wicara
berbentuk pertemuan resmi,kiat dan pengujaran bahasa.
c.
Menurut Kamus
Linguistik (Kridalaksana,1982 ) .” Wicara adalah perbuatan menghasilkan bahsa
untuk berkomunikasi sebagi salah satu ketrampilan dasar dalam berbahasa.”
d.
Menurut Thomas
Mann (dalam Logan, 1972)” Wicara adalah budaya itu sendiri. “
e.
Menurut Brigance
(1953) “Seorang pembicara dapat belajar dari pengetahuan tenteng wicara dari
buku teks, tetapi wicara itu sendiri adalah sebuah kiat, yang diperoleh dari
pengetahuan tentang retorik dan psikologi, dan bukanlah kiat yang dapat
dipelajari dari buku.
Karena terdapat definisi-definisi wicara,untuk
membatasi arti wicara, maka perlunya rambu-rambu tentang konsep
dasar wicara,yakni sebagai berikut:
1)
Wicara dan
menyimak merupakan kegiatan yang berbalas-balasan.
2)
Wicara merupakan
proses berhubungan secara pribadi.
3)
Wicara merupakan
pernyataan yang kreatif.
4)
Wicara
mencerminkan perilaku.
5)
Wicara merupakan
perilaku yang dapat dipelajari.
6)
Wicara dapat
dirangsang oleh kekayaan pengalaman.
7)
Wicara merupakan
cara untuk memperluas cakrawala pengetahuan.
8)
Ketrampilan
berbahasa dan lingkungan selalu berhubungan.
9)
Wicara
mencerminkan kepribadian.
Beberapa
dimensi yang dapat digunakan untuk mendekati definisi,kosep, dan berbagai
asumsi tentang hakikat wicara,sebagai berikut:
1)
Dimensi oral,
yaitu dimensi yang dititik beratkan pada suara.
2)
Dimensi visual,
yaitu kombinasi antara suara dengan bahasa tubuh.
3)
Dimensi
psikologis, yaitu dengan unsur-unsur kejiwaan dalam diri pembicara yang
menentukan sikap pendengar terhadap apa yang dikatakan.
B.
Ciri-Ciri Wicara
1)
Bertujuan
Karena melalui wicara seseorang dapat mencapai tujuan
yang telah direncanakan, antara lain untuk:
a.
Memberi tahu
atau memberi informasi.
b.
Meyakinkan lawan
bicara.
c.
Membujuk lawan
bicara.
d.
Memikat lawan
bicara.
e.
Menyenangkan
lawan bicara.
2)
Bersifat interaktif
Maksudnya, antara pembicara dengan lawan bicara
sama-sama aktif (interaktif). Pembicara aktif berbicara, sedangkan lawan bicara
aktif mendengarkan.
3)
Bersifat
sementara
Artinya, komunikasi dalam kegiatan wicara hanya
berlangsung selama proses pembicaraan itu terjadi.
4)
Terjadi dalam
bingkai-bingkai khusus
Bingkai-bingkai khusus itu meliputi:
a.
What = Topik apa yang dibicarakan.
b.
Where = Di mana pembicaraan itu berlangsung.
c.
Who = Dengan siapa pembicaraan itu terjadi.
d.
When = Kapan pembicaraan itu berlangsung.
5)
Alpa tanda baca
Karena wicara menggunakan bahasa lisan, maka tidak ada
tanda bacanya. Namun, pembicaraan harus disertai dengan intonasi yang tepat
atau mimik yang serasi dengan isi pembicaraan.
6)
Kata-kata
terbatas
Maksudnya,karena wicara sering terjadi secara
spontanitas, kita jarang dapat memilih kata yang tepat secara
langsung.Pembicara tidak dapat memilih kata-kata yang akan diucap,tidak seperti
menulis diatas kertas yang kita langsung dapat merubahnya.
7)
Diwarnai
perbendaharaan pengalaman
Orang yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang
luas cenderung lebih lancar berbicara dibandingkan dengan yang kurang
berpengalaman.
C.
Elemen-elemen
Wicara
Di dalam
komunikasi, wicara selalu melibatkan elemen-elemen wicara, yaitu:
1)
Sender yaitu pesan dari pengirim / pengirim informasi
2)
Source yaitu sumber atau asal mula tempat pesan diperoleh
3)
Receiver yaitu penerimaan dalam diri penerima informasi
4)
Channel yaitu saluran komunikasi / media.
Keempat
elemen diatas merupakan saran pembangun dari model-model wicara. Dalam wicara
terdapat dua model,yaitu: (1) model wicara searah, dan (2) model wicara dua
arah. Disini kami akan membahasnya sekaligus dengan diagramamatis yang
dikemukakan oleh beberapa orang dan pengertiannya.
1) Model wicara searah
2) Adalah model wicara yang menunjukkan adanya peran
tunggal,Sender sebagai pengirim ide dan receiver sebagai
penerima ide.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar