(Cover)
Nilai-nilai Sastra Lama Melayu Klasik
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada masa orang Melayu dapat mengucapkan
bahasa Melayu purba tetapi belum bisa menciptakan aksara mungkin mereka telah
menciptakan karya-karya sastra lisan yang diapresiasi melalui lisan jadi akan
mudah hilang. Ketika orang Melayu sudah mengenal Agama Hindu dan Budha dari
India mereka menciptakan karya-karya tertulis berdasarkan kaidah-kaidah dalam
bahasa bersama itu. Namun keberadaan aksara dan alat tulis serta kemahiran
menulis tidak dapat melawan perubahan alam jadi karya-karya orang Melayu Klasik
yang dipengaruhi India (agama hindu dan Budha) sekarang tidak pernah ditemui
kecuali karya-karya dalam prasasti.
Keberadaan karya Sastra Melayu Klasik
yang sangat jarang namun masih mengandung nilai-nilai tertentu dalam karya
sastra yang ada. Dan harus diingat nilai-nilai tertentu itu hampir semua
diyakini, dianut, dan diamalkan oleh masyarakat dan anggota masyarakat yang
menciptakannya. Salah satunya mengandung nilai keagamaan Hindu-Budha yang
sangat pekat sehingga ketika pengaruh islam muncul nilai-nilai tersebut
tersisihkan dan digantikan oleh nilai-nilai keagamaan islam.
Dalam periodisasi sastra menyebutkan
masa Melayu klasik dengan kesusastraan lama atau biasa disebut dengan zaman
klasik. Namun seiring perkembangan kesusastraan dan teknologi yang melahirkan
karya-karya tertulis, terdapat perkembangan nilai-nilai sastra. Tetapi
mendeskripsikan nilai-nilai dalam sastra lama bukanlah hal mudah karena masih
menggunakan bahasa dan huruf yang berlaku pada masa itu. Perkembangan
nilai-nilai sastra lama dari nilai keagamaan muncul juga nilai sosial, budaya,
moral, pendidikan, psikologis, filosofis, dan historis.
Rumusan Masalah
Masalah dan topik pembahasan dalam makalah ini sebagai berikut
1)
Apa pengertian nilai sastra?
2)
Apa sajakah nilai-nilai sastra Melayu
klasik atau sastra lama?
3)
Apa sajakah ciri-ciri karya sastra lama?
4)
Bagaimana perbandingan sastra lama
dengan sastra modern?
PEMBAHASAN
Dalam makalah ini, akan dijelaskan pengertian nilai sastra, nilai-nilai
karya sastra Melayu klasik, ciri-ciri karya sastra lama, dan perbandingan
sastra lama dan sastra modern.
Pengertian
Nilai Sastra
Sastra adalah serapan dari bahasa
sansekerta yang artinya teks yang mengandung instruksi. Kata dasar ‘sas’ yang
berarti instruksi atau ajaran dalam bahasa Indonesia kata ini biasa di gunakan
untuk merujuk kepada kesusastraan selain itu arti kesusastraan bisa dibagi
menjadi dua yaitu tertulis dan lisan sedangkan pembagian sastra itu sendiri
juga di bagi menjadi dua yaitu sastra lama (klasik) dan sastra baru (modern).
Nilai sastra adalah hal hal yang berupa nilai yang bisa dijadikan acuan prilaku
hidup dalam kehidupan sehari hari yang terdapat di dalam karya sastra.
Nilai-nilai
Sastra Melayu Klasik
1.
Nilai budaya
Nilai yang
berkaitan dengan budaya
2.
Nilai moral
Nilai yang
berhubungan dengan masalah moral
3.
Nilai agama
Nilai yang
berhubungan dengan masalah keagamaan
4.
Nilai pendidikan
Nilai yang
berhubungan dengan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran
5.
Nilai psikologis
Nilai yang
berhubungan dengan sifat kejiwaan manusia
6.
Nilai sosial
Nilai yang
berhubungan dengan kehidupan dalam masyarakat
7.
Nilai sosial budaya
Nilai yang
berhubungan dengan keadaan masyarakat pada waktu itu
8.
Nilai filosofis
Nilai yang
berhubungan dengan filsafat atau filsafat kehidupan manusia
9.
Nilai histori
Nilai yang
berkaitan dengan peristiwa sejarah
Ciri-ciri
Karya Sastra Melayu klasik
1.
Karya-karya yang dihasilkan ada masa ini
lebih bersifat lisan yang diturunkan melalui ucapan dari generasi ke generasi
sehingga karya sastra yang dihasilkan sudah tidak diketahui lagi siapa
pencetusnya dan kapan terbentuknya.
2.
Bentuk bahasanya tetap (Melayu) tanpa
perubahan yang berarti, sehingga sulit dipahami pada zaman sekarang.
3.
Dengan keabsenan dari pengarang karya
sastra itu menjadi tidak bertuan dan melebur diri menjadi milik masyarakat.
4.
Ceritanya seperti gambaran masyarakat
yang statis (taat dengan aturan yang ada)
5.
Umumnya karya sastra pada Melayu klasik
bersifat istanasentris atau menceritakan kehidupan kerajaan dan cerita
kepercayaan masyarakat.
6.
Pada umumnya pengarang pada masa sastra
Melayu klasik menghasilkan karya sastra yang bersifat klise dan dalam proses
pembuatan hasil karya patuh mengikuti struktur aturan yang ada.
7.
Pada umumnya karangan karya masa Melayu
klasik terbentuk tradisional dan fantastis.
8.
Tokoh dalam karya sastra Melayu klasik
bersifat hitam putih (yang baik selamanya akan baik dan juga sebaliknya)
Perbandingan
Karya
Sastra Melayu Klasik
1.
Bentuk karya sastra lama berupa puisi
masih terikat, seperti syair, pantun, hikayat, mite, legenda, dan dongeng.
2.
Bahas pada karya sastra lama menggunakan
bahasa Melayu, bahasa Arab, dan bahasa daerah.
3.
Tema yang digunakan cenderung kaku dan
bersifat mistis.
4.
Latar belakang penciptaannya terpengaruh
pada kesastraan hindu, islam, budaya tradisional, dan karyanya anonim.
5.
Perkembangannya statis (perubahan yang
sangat lambat) di sampaikan lisan atau turun temurun.
Karya
Sastra Baru (Modern)
1.
Bentuk karya sastra baru berupa puisi
bebas dan kontemporer seperti cerpen, novel, dan drama.
2.
Bahasa yang digunakan bahasa keseharian
dan sering menggunakan bahasa asing kreatif.
3.
Tema yang di angkat seputar kemanusiaan,
kemasyarakatan, kehidupan modern, dan pergaulan remaja.
4.
Latar belakang penciptaannya terpengaruh
kesastraan barat, budaya industri modern, dan karyanya memiliki hak cipta
pengarang individu.
5.
Perkembangannya bersifat Yunanis dan
disampaikan melalui media cetak dan audio visual.
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam
karya sastra pasti ada nilai-nilai yang terkandung dalam karya tersebut. Sejak
zaman sastra lama hingga sastra modern namun terdapat perkembangan yang sangat
mencolok dalam nilai-nilai karya sastra. Di antara sastra Indonesia Lama dengan
“Keindonesiaan” (sastra dalam pemahaman saat ini) terdapat faktor yang sulit
menghubungkan keduanya. Salah satunya akar yang menjadi perkembangan dan
pertumbuhan karya sastra tersebut berdasar pada Melayu yang mana. Namun semua
karya sastra Lama yang mendasari perkembangan sastra Indonesia modern tetap
memiliki nilai-nilai yang terkandung.
DAFTAR
RUJUKAN
Sutopo,
Bakti, S.S., M.A. 2014. Sastra Indonesia
Lama Mutiara yang Kaya Wacana. Yogyakarta: Aura Pustaka
Ismanto.
2009. Latar Belakang Kesusastraan Melayu,
(online), (http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2353/latar-belakang-kesejarahan-kesusastraan-melayu),
diakses pada 22 Oktober 2015. Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan Budaya
Melayu.
Korap,
Bintang. 2011. Nilai-nilai dalam Karya
Sastra, (online), (https://duniakorap.wordpress.com/2011/02/26/nilai-%E2%80%93-nilai-dalam-karya-sastra/),
diakses pada 22 Oktober 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar